Berawal dari sebuah website klien yang tidak bisa diakses selama 3 hari ini, saya menjadi tertarik untuk membahas masalah ini. Mungkin anda sudah biasa melihat tulisan 99.9% uptime guarantee di halaman sebuah hosting. Anda paham dengan kalimat tersebut? Artinya adalah server digaransi 99.9% hidup yang pastinya akan membuat calon pelanggan terbuai.
Jika dijelaskan lebih rinci, berarti sebuah hosting hanya memiliki peluang 0.1% untuk down, bahkan ada beberapa server kelas atas yang berani memberikan 99.99% uptime guarantee yang di mana hanya akan ada kemungkinan 0.01% untuk server down.
Sekarang mari kita bahas secara matematis. Dalam kasus ini, kita mengambil contoh dari sebuah hosting yang memberikan 99.9% uptime yang dihitung dalam satu masa kontrak. Misalnya kita menyewa sebuah hosting selama satu tahun.
1 tahun = 24 jam x 360 hari = 8640 jam = 518.400 menit x 0.1% = 518.4 menit = 8 jam 6 menit
Dari perhitungan di atas, 8 jam 6 menit adalah waktu standar sebuah server yang memberikan 99.9% uptime untuk down selama periode kontrak (1 tahun). Untuk web klien saya yang tidak bisa diakses selama 3 hari tentu sudah tidak bisa ditolerir, namun mengingat hosting yang ia sewa adalah hosting indonesia (saya sudah memperingatkan sebelumnya) di mana hal yang seperti ini merupakan hal yang biasa. Berbeda dengan hostingan yang ada di Amerika atau Eropa, mereka berani memberikan jaminan uang kembali jika garansinya tidak sesuai dikarenakan mereka memang memiliki sumber daya listrik yang besar.
Berbicara soal server luar, misalnya di Amerika, mereka memiliki cadangan daya listrik yang melimpah. Amerika memilki listrik tenaga atom atau nuklir, belum lagi didukung dengan listrik tenaga konvensional lainnya. Hal seperti inilah yang tidak dimiliki oleh perusahaan hosting di Indonesia. Berbicara soal aspek lainnya seperti SDM, di mana dibutuhkan kecerdasan seorang administrator sebuah server dalam mengambil keputusan, atau peripherals lainnya seperti ketersediaan pasokan cadangan harddisk, memory/RAM, Processor, dan masih banyak lagi.
Saya tidak bermaksud mengatakan hosting di Indonesia jelek, tapi telitilah. Jangan mudah terpancing hanya dikarenakan menggunakan server IIX, Singapura, atau US,. Tapi setidaknya sebagai seorang calon pembeli kita harus mengerti akan hal seperti ini. Misalnya, server apa yang mereka pakai? apakah mereka reseller? reseller apa yang mereka pakai?
Buat anda yang terlanjur menggunakan hosting Indonesia dan ada indikasi seperti di atas, saran saya adalah anda sebaiknya secara regular meng-backup data website anda.
Sampaikan Komentar Anda: