Bukan lembaran yang signifikan, namun saya yakin ada sejumlah kecil orang di luar sana yang tertarik mengenal saya, dan besar harapan bahwa ia adalah lawan jenis.
Secara historis, saya dilahirkan dan dibesarkan oleh orang tua yang terhitung konservatif, di mana tanpa sadar membuat mereka menerapkan pola asuh jenis appeasers. Ranah eksakta merupakan habitat awal saya, namun fase pubertas menggiring saya ke hal-hal yang lebih artistik, sekalipun tak pernah saya tuturkan kepada orang tua.
Masa kuliah kemudian menjadi momentum memerdekakan diri secara sepihak, ditandai dengan menjadikan heavy metal sebagai dasar pedoman. Sebuah pijakan yang menelurkan sikap keras, pongah, dan fanatik. Ya, seperti kata mereka!
Saat melakoni peran sebagai mahasiswa, saya mendekatkan diri dengan teritori website, ketertarikan yang kemudian saya kongkretkan sebagai sebuah profesi. Web programmer, kata mereka. Namun pada titik tertentu, saya merasa risih akan label tersebut.
Entah narasi apa lagi yang akan saya pentaskan kelak, namun keputusan untuk mengarsipkan hidup lewat tulisan, sekalipun tak terstruktur, bisa membantu saya untuk lebih peka terhadap realitas.