snakepit

long haired guy...

  • Home
  • Web
    • Pengembangan Situs
    • Web Monetization
  • Rockumentary
  • Life!
  • Hak Cipta
  • Tentang Saya
  • Kontak
Navigasi: Home / Rockumentary / Skid Row – The Ultimate Badass

Skid Row – The Ultimate Badass

15.10.2013

Skid Row

Untuk sebuah band yang berhubungan dengan pergerakan hair and glam di tahun 80-an, Skid Row adalah jawabannya. Meski sudah dibentuk pada tahun 1986, mereka baru merilis album debut mereka pada tahun 1989, sebuah rekaman yang mencampurkan glam dengan arena rock dan ballads. Album self-titled Skid Row menjadi awal yang menempatkan band ini di jajaran teratas, dilanjutkan dengan album-album berikutnya yang membuat band ini menjadi salah satu aktor utama dalam genre mereka.

Formasi asli Skid Row adalah Rachel Bolan (bass) dan Dave “the Snake” Sabo (gitar), Scotti Hill (gitar), Rob Affuso (drum), dan Matt Fallon (vokal) yang dengan cepat digantikan oleh Sebastian Bach pada awal 1987. Album pertama berhasil memisahkan Skid Row dari grup band kebanyakan, mereka memiliki sudut tersendiri bila dibandingkan dengan beberapa band lainnya. Jika anda mendengarkan Def Leppard, Poison dan Skid Row, saya yakin anda akan memprioritaskan Skid Row dibanding yang lainnya. Bagi saya sendiri, Skid Row ada diantara Poison dan Guns N’ Roses, meraka berada di atas Poison, tapi tetap masih di bawah Guns N ‘ Roses. Alasannya? Mereka sedikit “kotor” jika dibandingkan dengan Poison, tetapi tidak cukup brutal untuk Guns N ‘ Roses, band yang harus “bertanggung jawab” penuh terhadap apa yang terjadi dalam hidup saya saat ini.

Skid RowAwalnya, band ini dibentuk untuk menjadi “the next Bon Jovi”. Dengan penampilan Sebastian Bach yang good looks, suara menjerit-jerit dan band heavy yang bermain bersama, Skid Row adalah jawaban untuk terus membuat glam rock tersenyum.

Band ini mengembangkan suara mereka sendiri, tetap heavy metal pop, tapi dengan jalan yang credentials. Meskipun sebagian besar orang menganggap album pertama sangat “heavy”, sebenarnya album ini masih ballads, coba anda dengar lagu “18 And Life” atau “I Remember You”. Untuk hal ini, jelas Sebastian Bach dan perusahaan rekaman berutang terima kasih kepada semua band glam sebelum mereka yang membuat kekuatan tersendiri pada lagu power ballad.

“18 And Life” adalah lagu dengan video klip yang harus menerima penghargaan “Ultimate Bad Ass” untuk remaja dalam video yang dilempar ke pintu kaca dan mendorong temannya ketika ia mencoba untuk membantunya seolah-olah mengatakan, “What, you think this is the first glass door I’ve been thrown through?” sesuatu yang benar-benar “Bad Ass”.

Untuk “I Remember You” dengan video di mana seorang pria berantakan berkeliling menatap gambar seorang gadis bagaikan sebuah Ponzi scheme, dan pacarnya meninggalkan dia setelah dia kehilangan semua uangnya. Who would have thought “I Remember You” would be relative today? 

Selain lagu balada, Skid Row juga menciptakan rock anthem berjudul “Youth Gone Wild” disertai dengan video yang cukup menarik karena menunjukkan sekelompok remaja yang berjalan di rel kereta api. Bila film “Stand By Me” mengajarkan kita bahwa itu bukan ide yang baik, Skid Row justru menganggapnya ide yang bagus. Lanjut, setelah menonton video ini beberapa kali, anda akan berpikir bahwa bagian dinding hanyalah metafora, akan tetapi itu jauh lebih sederhana dari itu. Ini hanya sekelompok anak-anak mabuk yang mencoba ke restoran pizza yang kebetulan berada di sisi lain dari dinding bata.

 

Adalah Sabo dan Bolan yang menulis sebagian besar lirik di album pertama, tapi tetap saja Bach yang selalu memiliki kemampuan untuk berteriak dalam lagu yang penuh dengan sexual innuendo dan judul lagu catchy yang rendah akan orisinalitas, tapi tinggi dalam nilai entertainment. Dalam lagu “Sweet Little Sister” kita bisa mendengarkan lirik she’s a Mona Lisa with a new tattoo dan di lagu “Youth Gone Wild” nama band Skid Row diucapkan sendiri oleh mereka. Sebuah taktik yang jarang digunakan oleh band-band rock.

Pada tahun 1991, album kedua mereka “Slave To The Grind” dirilis. Mereka akhirnya melakukan apa yang mereka katakan sebelumnya untuk membuat musik mereka lebih “heavy” dan tidak hanya itu, album ini sekaligus memperkuat Skid Row sebagai salah satu pemimpin dalam skema heavy metal. Album ini menjadi nomor satu dengan hits “Monkey Business” dan ” Wasted Time”.

Selain berbatasan dengan speed metal di beberapa bagian, kita juga akan menemukan amarah pada lagu “Riot Act” dan “The Threat” yang terkubur sangat dalam serta lagu pesta “Get The Fuck Out” yang belakangan saya baru tahu ternyata lagu ini hanya tersedia pada beberapa rilisan kaset/CD saja.

Skid RowSetelah sukses dengan dua album, Skid Row menghabiskan banyak waktu untuk tur sehingga di tahun 1992 hanya mengeluarkan album cover bernama “B Sides”. Album ini kembali terisi dengan angry treat, saat mereka meng-cover lagu The Ramones “Psycho Therapy”.

Album berikutnya di rilis tahun 1995, “Subhuman Race”, yang semakin membangun citra angst and speed metal brand of rock. Secara kritis, ini adalah karya terbaik mereka, tapi sayangnya, secara keseluruhan keberhasilan band ini jatuh hanya karena saat itu sudah masuk era grunge, genre yang sampai saat ini masih belum bisa saya maafkan.

Tak lama setelah itu, Sebastian Bach dipecat atas (seharusnya) argumen tentang menjadi band pembuka untuk KISS saat acara malam tahun baru. Sedangkan personil lain menganggap bahwa Skid Row sudah terlalu “besar” untuk hanya sekedar menjadi band pembuka. Untuk beberapa orang, mungkin ini bukanlah hal yang besar. Tapi bagi anda yang pernah melihat tayangan “Sebastian Bach’s MTV Cribs special” akan tahu bahwa ini adalah masalah yang sangat besar. Bach memiliki banyak memorabilia dari band KISS dibandingkan fans lainnya. Mulai dari poster, patung, hingga mesin pin-ball menutupi rumahnya. Dengan mengetahui hal ini, pecahnya Skid Row mungkin akan sedikit lebih dipahami.

Pada tahun 2003 Skid Row kembali, menggantikan Sebastian Bach dengan Johnny Solinger dan menciptakan album berjudul “Thickskin. Charlie Mills mengambil alih drum untuk sementara, dan kemudian digantikan oleh Dave Gara. Pada tahun 2006 band ini mengeluarkan album kelima mereka, “Revolutions Per Menit” yang menampilkan Rob Hammersmith pada drum. Secara pribadi, telinga saya tidak bisa beradaptasi dengan musik mereka, terkesan lembek seperti kebanyakan band rock di era sekarang.

Skid Row

Adapun Sebastian Bach, ia terus membuat musik. Tur konstan membuat dia tetap menjadi favorit dimanapun dia berada. Ia juga salah satu dari sedikit musisi yang mampu membawa Axl Rose kembali ke panggung. Sebagai teman, mereka telah bernyanyi dan melakukan tur bersama-sama, dan bahkan berbagi panggung beberapa kali. Selain tur, acara televisi juga tidak luput dari Bach. Dia membuat “VH1 reality show tour”, sebuah acara tentang rapper selebriti dan juga acara Supergroup di mana ia membentuk sebuah band dengan Ted Nugent bernama Damocracy. Sebastian Bach juga pernah muncul di acara “VH1 show Celebrity Fit Club” di mana roh-roh jahatnya (anggur dan kemarahan) menjadi yang utama di layar kaca.

Sebastian Bach telah melakukan perannya sebagai seorang rock star. Seorang musisi yang memilki pesona (dan sikap) yang menjamin dia tidak akan pergi dalam waktu dekat. Saya bisa dengan mudah membayangkan dia sudah berusia 60 tahun, masih dengan berat yang sama, bahkan masih mengenakan celana kulit yang sama, celana yang ia beli seharga $1000 ketika ia mendapatkan cek pertamanya dari Skid Row.

Saat ini Skid Row telah kembali dan mencoba untuk membangun reputasinya seperti 20 tahun yang lalu. Sebuah band yang awalnya disebut the eighties glam wannabe’s of the world yang telah menjual lebih dari 20 juta album serta mengukir sedikit tempat dalam sejarah musik rock. Lalu, apakah Sebastian Bach akan reuni? Beberapa bulan yang lalu Bach pernah menyatakan bahwa Skid Row can kick his fucking ass, jadi saya rasa anda bisa menanggapinya sebaik mungkin.

Kategori: Rockumentary Tag: Sebastian Bach, Skid Row

Banyak yang mengatakan tulisan saya tidak mendidik. Ya, saya memang bukanlah seorang pendidik.

Sampaikan Komentar Anda: Cancel reply

Copyright © 2025 · Tampilan "Modern Studio Pro Theme" dengan "Genesis Framework" ·