Hari ini, saya berulang tahun. Untuk pertama kalinya dalam hidup, saya mencoba menciptakan naskah untuk perayaan hari kelahiran ini.
3, 2, 1… dan mulai.
Kamu sang perokok kelas wahid, di mana kamu berusaha menampilkan aksi paling keren sepanjang masa. Saat menghisap rokok, seolah-olah kamu sedang melakukan tarian kecil yang mempesona, menari dengan asap yang melayang-layang di udara. Ini adalah pertunjukan yang mengesankan, di mana kamu berusaha memperlihatkan betapa hebatnya dirimu dalam menghancurkan kesehatan dengan penuh gaya.
Setiap rokok yang kamu hisap adalah pertunjukan kecil dalam paket yang membara, di mana zat-zat beracun bergabung untuk memberikan efek samping yang luar biasa. Ini adalah pertunjukan magis di mana kamu berusaha membuktikan hipotesa bahwa kamu adalah master dalam menghisap racun dan menghirupnya ke dalam tubuh dengan kepuasan yang tak tertandingi.
Tapi jangan khawatir, kamu tidak ingin sendirian dalam pertunjukan ini. Kamu selalu siap mengajak orang lain untuk bergabung dalam aksi berbahaya ini. Kamu pasti bisa merayu orang lain dengan kecanggihan dan kecakapan sosial yang kamu miliki, mencoba membuat orang lain percaya bahwa merokok adalah gaya hidup yang keren dan menarik.
“Mari ikutlah, rasakan sensasi kehangatan asap dan nikmati tarian beracun ini,” Seru dirimu dengan senyum lebar.
Ada juga teknologi canggih yang oleh rekan perokokmu gunakan untuk menarik perhatian orang lain. Vaporizer dan e-cigarette menjadi peralatan ajaib yang memberikan efek seperti rokok tanpa rokok itu sendiri. Teman kamu ini berusaha meyakinkan orang-orang bahwa dirinya memiliki akses ke dunia yang lebih modern dan “sehat”, di mana racun-racun diganti dengan uap yang terlihat seperti asap yang menakjubkan. Sungguh pertunjukan yang atraktif, di mana uap yang menyerupai asap itu menjadi aksesori mode masa kini.
Rokok adalah teman setia yang tidak akan pernah meninggalkanmu, bahkan ketika semua orang di sekitarmu meminta agar kamu berhenti. Kamu adalah pahlawan modern, yang dengan gagah berani menentang arus dan memilih untuk terus menyulut api dalam hidupmu. Ini adalah dogma. Tak perlu tahu siapa yang menciptakannya.
Ketika orang-orang sehat berusaha membuat kamu sadar akan bahaya merokok, kamu justru dengan bangga mengenakan jubah kepala batu yang terbuat dari tembakau dan membuat pernyataan keras kepala kepada dunia.
“Siapa yang butuh paru-paru sehat saat kamu bisa membiarkan mereka berkumpul dengan asap rokokmu?” Tanyaku dengan senyum mengejek.
Kamu adalah seorang pejuang, yang melawan tekanan sosial dan memilih untuk tetap merokok ketika semua orang berusaha melindungi kesehatanmu. Bagimu, hidup tanpa rokok adalah hidup yang tidak berarti, dan kamu dengan bangga menampilkan gejala-gejala yang mengindikasikan betapa keras kepala dirimu. Menghirup napas sesak, batuk berkepanjangan, dan gigi yang kuning adalah medali keberanian yang kamu kenakan dengan bangga.
Kamu juga memiliki seni khusus dalam menghadapi permintaan berhenti merokok dari orang-orang terdekatmu. Kamu memutar-balikkan fakta, mengutip penelitian kuno yang mengklaim merokok baik untuk kesehatan, dan menggambarkan dirimu sebagai pahlawan yang melawan tirani kesehatan masyarakat. Kamu adalah tokoh terkenal dalam komunitas “Merokok Tanpa Ampun”, di mana setiap batang rokok yang kamu nyalakan adalah tanda perlawananmu terhadap kebijakan kesehatan yang membosankan.
Kamu, sang perokok yang keras kepala, selalu penuh semangat dalam mempertunjukkan aksi ketidakpatuhan ini. Kamu adalah simbol keberanian dan kebebasan, yang menolak berpaling dari asap yang menghiasi hidupmu. Kamu telah mengajarkan orang-orang bahwa terkadang mempertahankan kebiasaan buruk dengan keras kepala bisa menjadi seni tersendiri.
Setiap tahun kamu mengeluh saat cukai rokok naik. Ini menjadi peristiwa yang memicu ledakan kemarahanmu. Tiba-tiba saja di depan cermin kamu melihat dirimu sebagai pahlawan tak dikenal yang berjuang melawan tirani pemerintah yang rakus, yang berusaha menguras kantong masyarakat perokok dengan kenaikan tak terhentikan.
Setiap kali kenaikan cukai rokok diumumkan, kamu mengkonsolidasi kekuatan bersama teman-teman perokokmu untuk bersatu dalam kemarahan yang luar biasa. Kalian mengadakan rapat darurat, menulis petisi, dan menggelar protes merokok di depan gedung pemerintahan.
“Cukai rokok yang naik adalah serangan terhadap kebebasan kami!” Seru kalian dengan semangat, seolah-olah rokok adalah bendera kebebasan yang harus dipertahankan dengan harga apa pun.
Kamu merasa bahwa kenaikan cukai rokok adalah konspirasi besar dari pemerintah untuk menghancurkan dirimu secara finansial. Kamu melihat dirimu sebagai korban yang tak berdaya dari tindakan tak bermoral para pejabat yang hanya berpikir tentang mengisi kas negara.
“Mereka tidak peduli dengan kehidupan kami, mereka hanya peduli dengan uang di saku mereka!” Teriakmu dengan wajah merah marah.
Kamu memilih untuk mengabaikan fakta bahwa kenaikan cukai rokok adalah upaya pemerintah untuk mengurangi konsumsi tembakau dan meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Kamu merasa bahwa hak untuk merokok adalah hak yang harus dihormati dan dilindungi, bahkan jika itu berarti merobek dompetmu dengan harga rokok yang semakin tinggi.
Kamu juga menemukan cara kreatif untuk melawan kenaikan cukai rokok, dengan berbagai trik dan perangkat untuk menghindari harga yang lebih tinggi. Menyelundupkan rokok ilegal, menggunakan tembakau curian, atau bahkan mencoba menanam sendiri di halaman belakang rumah. Kamu adalah master dalam menemukan celah di sistem, dan dengan bangga menyatakan: “Tidak ada yang bisa menghentikan diriku dalam mengejar nikotin!”
***
Jadi, untuk kalian yang membaca tulisan ini, berikan tepuk tangan yang meriah kepada pria yang berulang tahun ini, yang dengan penuh semangat mempertunjukkan aksi perlawanannya terhadap kenaikan cukai rokok.
Pria ini adalah pejuang dalam pertempuran harga rokok, yang dengan gigih melawan kenaikan yang tak terelakkan. Ucapkan terima kasih kepada pria yang marah ini, karena telah mengajarkan kalian bahwa terkadang kemarahan bisa menjadi bahan bakar yang kuat dalam mempertahankan kebiasaan buruk.
Sekali lagi, berikan tepuk tangan yang meriah untuk pria ini karena dengan penuh semangat berhasil mempertontonkan aksi berbahaya. Pria ini adalah seniman dalam dunia racun dan asap, yang dengan bangga memperlihatkan keahlian dalam mempertaruhkan kesehatan demi kesenangan yang singkat.
Ucapkan terima kasih kepada Saya, karena telah mengajarkan kepada Anda bahwa ada cara yang unik untuk merusak diri sendiri dan memperoleh aplaus sekaligus.
Sampaikan Komentar Anda: