Tulisan pertama di tahun 2014, entah mengapa kepikiran dengan sosok wanita pirang dan seksi ini. Mungkin namanya tidak terlalu terkenal, apalagi untuk remaja jaman sekarang, tapi saya tumbuh besar dengan sosok ini. Saat saya muda, dia juga muda, sekarang saya sudah (mungkin) tua, tapi Lita Ford tetap muda.
Lita Ford telah memberi warna tersendiri dalam era musik glam di tahun 80-90 an, terutama pengaruhnya sebagai seorang metal queen. Band-band rock wanita seperti Vixen atau Warlock saya rasa harus berterima kasih kepada Lita. Di tahun 80-90 an, jika berbicara soal rock n roll babe, tentu orang akan kompak menunjuk satu nama, Joan Jett. Akan tetapi, saya lebih menyukai Lita Ford dibanding Joan Jett ataupun mungkin Suzi Quatro. Sosok Lita lebih “cewek” dibanding Joan Jett, dan Suzi Quatro meskipun cukup bagus, tapi dia memainkan bass. Vokal Lita yang khas, permainan gitar yang apik, balutan celana yang ketat, serta didukung dengan paras yang cantik dan sensual adalah hal yang tidak dimiliki para wanita ketika itu, apalagi saat ini.
Dengan status sebagai “anak lama” di dunia musik, tidak heran jika Lita cepat dikenal. Sebelum mengeluarkan album solo pertamanya, Lita pernah bersama Joan Jett dalam sebuah band yang bernama The Runaways.
Meskipun band ini tidak pernah meraih sukser di Amerika Serikat, namun mereka cukup terkenal di Jepang, dan pada tahun 2010 dibuatkan film berjudul The Runways. Sayangnya Kristen Stewart yang memerankan Joan Jett serta Scout Taylor-Compton yang berperan sebagai Lita Ford menurut saya sangat tidak cocok. The Runaways bubar pada tahun 1979 karena adanya perbedaan pandangan bermusik, Lita dan Sandy West memilih untuk berpisah dengan Joan Jett dan Cherrie. Kabarnya, Joan Jett ingin musik mereka lebih ke arah punk rock, sementara Lita dan Sandy tetap ingin mempertahankan warna hard rock mereka.
Lita mengeluarkan album pertamanya yang bertajuk Out of Blood pada tahun 1983 dan secara komersil tidak terlalu sukses di pasaran. Setahun kemudian, Lita merilis Dancin’ on The Edge dan menghasilkan hits “Gotta Let Go”, namun album ini tetap tidak meraih sukses dipasaran. Adalah album ketiga pada tahun 1988 yang bertajuk Lita yang berhasil membuat nama Lita Ford menjulang berkat kontribusi “The Prince of Darkness” Ozzy Osbourne dalam lagu “Close My Eyes Forever”. Dengan lagu-lagu seperti “Kiss Me Deadly”, “Falling In and Out of Love”, “Back to the Cave”, membuat Lita bersaing dengan band besar seperti Guns N Roses dan Bon Jovi. Bahkan, VH1 yang menjadi parameter musik rock, menempatkan lagu “Kiss Me Deadly” pada urutan ke 76 dalam daftar “VH1′s 100 Greatest Hard Rock Songs”.
Album ke tiga ini bisa dibilang meraih sukses karena manajemen yang berbeda dari dua album sebelumnya. Meskipun secara musik Lita Ford selalu mengisi sendiri gitar dalam semua lagunya, namun untuk album ke tiga ini Lita dimanajeri langsung oleh Sharon, istri dari Ozzy Osbourne. Tidak bisa dipungkiri, sosok Ozzy dan istri sangat berperan untuk mengangkat popularitas Lita. Selain itu, Nikki Sixx dari Mötley Crüe ikut ambil bagian dalam membuat lagu “Falling In and Out Love”. Sementara dalam credit tittle tertulis nama Don Nossov (bass) dan Myron Grombacher (drum) yang mana merupakan personel band pengiring sang mezzo-soprano Pat Benatar.
Pada pertengahan 1980-an, Lita sempat bertunangan dengan salah satu gitaris pencetus Heavy Metal, Tony Iommi. Namun entah mengapa pada awal 90an Lita Ford justru menikah dengan Chris Holmes, gitaris dari band WASP untuk waktu yang singkat – Berbicara soal band WASP, ada yang bilang itu adalah singkatan dari “White Anglo-Saxon Protestants” dan ada juga yang menyebutnya sebagai “We Are Satan’s People” -. Di tahun 1990-an, Lita masih sempat mengeluarkan tiga album dan menarik diri dari hingar bingar dunia musik setelah memutuskan untuk menikah dengan Jim Gillette, vokalis band Heavy Metal bernama Nitro. Nitro sendiri meskipun tidak terlalu populer, adalah band yang cukup bagus karena diisi oleh gitaris tercepat di dunia, Michael Angelo Batio.
Banyak orang yang membenci sosok Jim Gillette (termasuk saya) karena dianggap membuat karir Lita ford berhenti. Jim Gillette membawa keluarganya pindah ke Turks dan Caicos, tempat di mana dia mengembangkan bisnis real estatenya. Dalam sebuah wawancara radio pada Februari 2011, Lita mengakui bahwa ia dan suaminya telah bercerai. Bahkan dalam wawancara dengan classicrockmagazine.com Lita Ford mengatakan dia melarikan diri secara mental, fisik, dan seksual dari pernikahannya.
Lita Ford sangat populer dengan poster seperti ini:
Dan Jim Gillette sebelumnya terlihat seperti ini:
Dan inilah yang terjadi dengan mereka:
Pada tahun 2009, Lita “turun gunung” dengan mengeluarkan album berjudul Wicked Wonderland. Jim Gillette yang masih menjadi suaminya ketika itu turut menyumbang suara yang membuat musik Lita di album ini terkesan lebih metal. Di tahun 2012, Lita merilis album Living Like a Runaway yang sangat tepat menggambarkan situasinya saat itu setelah mengalami “ugly divorce”. Terutama saat dia tidak memiliki hak untuk bertemu dengan ke dua anaknya. Semua itu dia tuangkan dalam lagu berjudul “Mother”.
November lalu, Lita merilis album “The Bitch Is Back…Live”. Sebuah live album di mana Lita memainkan lagu klasi dari Elton John berjudul “The Bitch is Back” pada lagu pembuka dan menjadikannya sebagai judul album. Hingga saat ini (berdasarkan akun twitternya), Lita Ford masih sering menggelar tur. Bahkan dia sempat menggandeng Bret Michaels dan Skid Row di panggung. Suaranya masih terdengar sangat bagus untuk perempuan berusia 55 tahun, dan band pengiringnya: Mitch Perry (gitar), Marty O’Brien (bass) dan Scot Coogan (drum) juga sangat atraktif. Jika Anda rindu dan sudah lama tidak melihat karakter Lita, The Bitch is Back… Live adalah hal terbaik yang harus anda dengarkan sekarang.
Nothing sexier than a girl who knows how to rock !
Long live Lita…
Referensi:
http://en.wikipedia.org/wiki/Lita_Fordhttp://twitter.com/litafordhttp://www.imdb.com/title/tt1017451http://www.stereogum.com/43591/vh1s_100_greatest_hard_rock_songs/listhttp://www.classicrockmagazine.com/news/litas-45-minutes-to-escape-marriagehttp://rockrevoltmagazine.com/album-review-lita-ford-the-bitch-is-back-live
Sampaikan Komentar Anda: